Bekasi, 24 Juni 2025 — Pemerintah Kota Bekasi menunjukkan respons cepat dan penuh empati terhadap kasus kekerasan dalam rumah tangga yang menimpa Ibu Maelani, seorang ibu yang menjadi korban penganiayaan oleh anak kandungnya sendiri. Peristiwa yang menghebohkan publik setelah videonya viral di media sosial ini mendapat perhatian langsung dari Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, dan Ketua TP PKK Kota Bekasi, Wiwiek Hargono.
Dalam kunjungannya ke kediaman Ibu Maelani, Wali Kota Bekasi mengungkapkan rasa sedih dan keprihatinan yang mendalam. Ia menekankan bahwa kekerasan ini tidak hanya menimbulkan luka fisik, tetapi juga luka psikologis yang sangat serius. Oleh karena itu, pihaknya memastikan bahwa korban akan mendapatkan pendampingan medis dan psikologis secara menyeluruh dan berkelanjutan.
“Saya sangat terpukul. Ini menyangkut kemanusiaan, menyentuh sisi terdalam sebagai seorang ibu. Kami hadir untuk memastikan bahwa Ibu Maelani tidak sendirian menghadapi masa sulit ini,” ujar Tri.
Pemerintah Kota Bekasi, melalui tim medisnya, telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi fisik Ibu Maelani. Hasil CT scan menunjukkan tidak ada cedera serius di bagian kepala, meskipun ditemukan memar pada tangan akibat kekerasan yang diterima. Secara umum, kondisi fisik Ibu Maelani dinyatakan stabil.
Tri juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, atas respons cepat yang diberikan. Hanya sehari setelah kejadian, tim dari Pemprov Jabar menjemput Ibu Maelani untuk diberi perhatian langsung di Subang. Kolaborasi antara pemerintah kota dan provinsi ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam penanganan kasus kekerasan.
Tak hanya dari sisi pemerintahan atas, Wali Kota Bekasi juga mengapresiasi kerja cepat dan sinergis dari elemen pemerintahan tingkat bawah. Mulai dari RT, RW, lurah hingga camat, semua bergerak cepat menangani kasus ini secara terpadu.
“Kita perlu mengedepankan empati dan kepedulian. Peran masyarakat dan aparatur wilayah sangat penting dalam mencegah serta menangani kasus serupa di masa depan,” tambahnya.
Pemerintah Kota Bekasi menegaskan bahwa penanganan trauma psikologis menjadi fokus utama dalam proses pemulihan. Pendampingan oleh tenaga psikolog profesional akan terus diberikan untuk membantu Ibu Maelani memulihkan kondisi mentalnya.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa kekerasan dalam rumah tangga bisa terjadi di mana saja, bahkan dalam lingkup paling dekat. Pemerintah Kota Bekasi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan tidak ragu melapor jika melihat atau mengalami tindakan kekerasan.
Dengan langkah cepat dan nyata dari berbagai pihak, diharapkan kasus ini tidak hanya tertangani dengan baik, tetapi juga menjadi momentum penting dalam memperkuat perlindungan sosial dan kemanusiaan di Kota Bekasi.