Sejarah

Mengenal Tradisi Babaritan Asli Kota Bekasi dari Warga Kranggan

Bekasinians, ada yang pernah dengar tradisi sedekah bumi? Disebut juga babaritan, tradisi kampung Kranggan sejak ratusan tahun silam sebagai bentuk rasa syukur terhadap bumi yang telah memberikan rezeki yang melimpah ruah. Kampung ini dikenal dengan Kampung Adat yang menjaga tradisinya secara turun-menurun.

Babarit sendiri berasal dari Bahasa Sunda “ngababarkeun ririwit” artinya melenyapkan kesusahan atau “salametan bumi”. Tradisi ini dilestarikan di 27 titik Kampung Kranggan, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna. Dengan bangga, warga setempat terus melestarikan kegiatan adat ini.

Rangkaiannya ialah upacara Babarit yang dipimpin oleh Bapak Kolot (Sesepuh Desa), diikuti warga sekitar dengan membawa sajian hasil bumi secara sukarela seperti buah-buahan dan kue, ikan, daging, serta nasi lima warna yang diletakkan dalam jalinan bambu beralaskan daun pisang.

“Masyarakat di Kampung Kranggan di satu tempat lancar di berkati berkah selamat tidak ada gangguan, bencana dan penyakit, maka diadakan do’a bersama. Doa bersama – sama membuat masyarakat dalam satu tempat lancar berkah salamat terhindar dari bahaya.” Cerita dari Kolot Suta Tjamin, Tokoh Masyarakat Kranggan.

Dilaksanakan setiap hari Jum’at pagi atau siang di bulan tertentu, diantaranya bulan sura, bulan mulud, dan bulan hapit. Acara ini diiringi juga oleh kesenian seperti pencak silat, wayang kulit, jaipongan dan musik karinding yang dilaksanakan terpisah. Pemimpin upacara adat memulai dengan melantunkan do’a meminta keselamatan. Setelahnya, dilanjutkan dengan warga sekitar menyantap aneka hidangan yang telah disajikan.

Sementara itu, ancak “hidangan yang disajikan di dalam wadah bambu” yang lainnya digantung di pohon sebagai persembahan kepada langit dan bumi. Kemudian, sesajen yang ada ditanam di dalam tanah.

Tujuan tradisi ini untuk mempererat tali persaudaraan, melambangkan persatuan, dan gotong royong. Tokoh masyarakat yang dipercaya sebagai penjaga rumah adat di wilayah Kampung Kranggan terus konsisten menjaga budaya hingga kini.

Leave a Comment