Sejarah

Kampung-Kampung Tua di Bekasi yang Tahan Waktu

Di tengah modernisasi yang melaju pesat di Kota Bekasi, masih berdiri tegak kampung-kampung tua yang menjadi saksi bisu sejarah panjang daerah ini. Bukan sekadar permukiman, kampung-kampung ini menyimpan cerita tentang perjuangan, spiritualitas, dan identitas lokal yang masih terasa hingga hari ini. Beberapa di antaranya bahkan sudah ada jauh sebelum Bekasi dikenal sebagai kota metropolitan.

Kaliabang: Dari Medan Perang hingga Pemukiman Legendaris

Salah satu kampung tua yang masih eksis hingga kini adalah Kampung Kaliabang. Nama “Kaliabang” berasal dari sejarah yang terkait erat dengan pertempuran sengit melawan penjajah. Berdasarkan penuturan warga dan catatan sejarah lokal, dahulu kawasan ini menjadi medan perang antara pejuang kemerdekaan dan pasukan Belanda. Kata “abang” sendiri diyakini merujuk pada darah yang tumpah di sekitar kali (sungai), menciptakan narasi heroik yang terus hidup di tengah masyarakat. Kini, meskipun telah berkembang, identitas Kaliabang sebagai kampung pejuang masih terpatri kuat di hati warganya.

Kampung Gatet: Jejak Masa Lalu dalam Nama

Tak jauh dari sana, terdapat Kampung Gatet, bagian dari wilayah Kaliabang yang tak kalah unik. Nama “Gatet” konon berasal dari suara-suara keras yang sering terdengar di malam hari, yang oleh masyarakat dahulu dikaitkan dengan hal-hal mistis. Namun seiring waktu, mitos itu berubah menjadi identitas budaya yang memperkuat ikatan warga dengan sejarah kampung mereka.

Kampung Kokok Beluk: Dari Tempat Semedi ke Pusat Dakwah

Sementara itu, Kampung Kokok Beluk menawarkan sisi sejarah spiritual. Kampung ini dahulu dikenal sebagai tempat pertapaan dan semedi para tokoh spiritual. Selepas kemerdekaan, kampung ini menjadi tempat dakwah KH. Noer Alie, seorang ulama kharismatik dan pahlawan nasional dari Bekasi. Di sinilah nilai-nilai keagamaan dan perjuangan berpadu dalam satu tempat, memperkaya khazanah sejarah Bekasi.

Warisan yang Terjaga di Tengah Arus Zaman

Keberadaan kampung-kampung tua ini menjadi bukti bahwa sejarah bukan hanya tersimpan di buku, melainkan hidup di tengah masyarakat. Arsitektur rumah-rumah lawas, tradisi warga, hingga nama-nama jalan menjadi penanda bahwa Bekasi bukan hanya kota industri, tapi juga kota dengan akar sejarah yang kuat.

Dengan menjaga dan mengenal kampung-kampung tua ini, kita tak hanya melestarikan masa lalu, tetapi juga memberi identitas kuat pada masa depan Kota Bekasi.

 

Leave a Comment