Sumber: pojoksatu.id
Kota Bekasi kini menghadapi berbagai persoalan seperti sampah, transportasi, kemacetan, dan banjir yang terus mengganggu kenyamanan warga. Dalam debat kedua Pilkada yang diselenggarakan pada Jumat, 22 November 2024, Tri Adhianto, Calon Wali Kota Bekasi nomor urut 3 menyerukan pentingnya gotong royong sebagai solusi utama. Dengan bekerja sama, tantangan-tantangan ini bisa diatasi secara lebih efektif, menciptakan perubahan positif yang berdampak pada lingkungan yang lebih bersih, tertata, dan bebas dari bencana.
Khusus mengenai kemacetan di Kota Bekasi, semakin menjadi permasalahan serius yang mengganggu mobilitas warga. Untuk mengurangi kemacetan secara signifikan, Tri Adhianto menegaskan masyarakat perlu memiliki kesadaran akan pentingnya beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik. Dengan lebih banyak orang menggunakan kendaraan umum, volume kendaraan di jalan akan berkurang, sehingga kemacetan dapat diminimalisir dan kelancaran lalu lintas bisa terwujud.
Selain itu, Tri menyampaikan bahwa Kota Bekasi sudah siap untuk melaksanakan konsep kota aglomerasi yang melibatkan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur (Jabodetabekjur). Konsep aglomerasi ini diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Dengan adanya konsep ini, diharapkan koordinasi antar kota akan semakin kuat dan memudahkan pemecahan masalah bersama.
Namun, meskipun konsep aglomerasi ini menawarkan banyak potensi keuntungan, Kota Bekasi masih menghadapi berbagai tantangan besar yang perlu segera diatasi, seperti permasalahan lingkungan, kepadatan penduduk, dan kebutuhan ruang terbuka publik. Untuk itu, Tri Adhianto menawarkan solusi dengan menyediakan 1.000 taman yang akan tersebar di seluruh wilayah Kota Bekasi. Dengan begitu, warga bisa memiliki lebih banyak ruang hijau untuk berinteraksi, bersantai, dan beraktivitas di luar ruangan.
Melalui program ini dan gotong royong, Tri berharap Kota Bekasi tidak hanya menjadi kota yang lebih hijau dan nyaman, tetapi juga menjadi kota yang lebih ramah bagi penduduknya, dengan kemacetan yang berkurang, ruang terbuka yang cukup, dan kualitas hidup yang lebih baik.
