Informasi

Bekasi Luncurkan Museum Catur Utut Adianto dan Sekolah Catur, Daya Tarik Wisata Edukatif Kota

Pembukaan Museum Catur Utut Adianto di Bekasi menandai langkah positif dalam pengembangan destinasi edukatif kota itu. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, memberikan apresiasi tinggi atas kehadiran museum yang terletak di Kelurahan Sepanjang Jaya, Rawalumbu. Menurutnya, museum ini tidak hanya menyajikan sejarah catur nasional, tetapi juga berperan sebagai pusat pembinaan bagi pecinta catur dari berbagai usia.

Kelebihan utama museum adalah kombinasi antara ruang pamer, pembelajaran, dan fasilitas rekreasi. Area museum menampilkan nuansa catur di setiap sudut, memperkaya pengalaman pengunjung melalui koleksi memorabilia serta papan catur klasik. Foto-foto perjalanan karier Grand Master Utut Adianto dan dokumentasi perkembangan catur nasional menjadi bagian menarik yang mengajarkan sejarah permainan tersebut. Keluarga, pelajar, serta komunitas pecinta catur dapat melihat jejak perjalanan prestasi tokoh nasional ini secara lebih dekat.

Tak hanya sebagai tempat pameran, Museum Catur Utut Adianto juga mengusung Sekolah Catur Utut Adianto. Sekolah ini menyediakan program belajar langsung dari pelatih profesional bagi anak-anak dan remaja. Fasilitas edukatif ini diharapkan mampu meningkatkan minat serta kemampuan peserta didik dalam bidang catur, yang berpotensi mengantarkan mereka ke level lebih tinggi.

Tri Adhianto menilai bahwa keberadaan museum dan sekolah catur merupakan contoh kolaborasi positif antara tokoh nasional dan pemerintah daerah. Kolaborasi ini mampu menciptakan ruang edukasi sekaligus rekreasi yang bermanfaat bagi masyarakat Bekasi. Ia berkeyakinan bahwa potensi Kota Bekasi di ranah olahraga dan edukasi sangat besar, jika dikelola dengan dukungan komunitas dan figur inspiratif seperti Utut Adianto.

Selain nilai edukatif, kawasan museum turut dilengkapi Café Tutur, sebuah kafe bernuansa catur dengan desain interior yang unik. Pengunjung dapat menikmati suasana tematik sambil berdiskusi atau sekadar bersantai setelah mengikuti sesi pembelajaran atau tur pameran. Fasilitas ini menambah daya tarik bagi keluarga yang ingin menghabiskan waktu di lokasi tersebut.

Menurut pengelola, fasilitas-fasilitas ini sengaja dirancang agar pengunjung merasakan pengalaman interaktif. Mulai dari papan catur interaktif hingga pameran multimedia yang menjelaskan evolusi permainan di Indonesia. Dengan demikian, museum ini menjadi pusat pembelajaran yang relevan bagi generasi muda yang tumbuh dalam era digital.

Kehadiran museum juga dipandang sebagai langkah strategis untuk mendorong prestasi atlet olahraga catur nasional di masa mendatang. Tri Adhianto menekankan bahwa dengan dukungan warga Bekasi, terutama generasi muda, peluang untuk melahirkan juara-juara baru semakin terbuka. Ia berharap kota ini bisa menjadi contoh kota yang mendukung bakat-bakat muda secara holistik.

Kedepannya, diharapkan museum ini terus berkembang melalui program-program komunitas, kerja sama sekolah, dan event-event catur berlevel regional. Inisiatif semacam ini diyakini dapat memperkuat ekosistem olahraga catur di tingkat lokal, sekaligus memperkaya pilihan wisata edukatif bagi penduduk maupun pengunjung luar kota. Keseluruhan upaya ini diyakini akan memperkuat posisi Bekasi sebagai kota yang tidak hanya maju secara infrastruktur, tetapi juga kaya budaya dan prestasi olahraga.