Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota, terselip kisah yang menghangatkan hati. Seorang janda penjual kue keliling di Bekasi tak menyangka langkahnya yang sederhana menyusuri gang demi gang akan mengantarkannya bertemu langsung dengan Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto. Bukan sekadar tatap muka biasa, pertemuan itu justru menjadi awal dari harapan baru bagi usaha kecil yang selama ini digelutinya dengan penuh ketekunan.
Dalam kunjungannya pada Senin, 8 April 2025, Tri Adhianto menunjukkan bahwa kepemimpinan tidak hanya soal kebijakan dari balik meja, tetapi juga soal menyentuh langsung kehidupan warganya. Ia menyerahkan bantuan berupa sebuah sepeda baru lengkap dengan keranjang, serta modal usaha tunai untuk mendukung kelangsungan bisnis kue keliling ibu tersebut. Bantuan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap pelaku usaha mikro yang berjuang dari bawah.
Sepeda bukan hanya simbol transportasi, melainkan alat perjuangan yang memperlancar distribusi kue dagangannya. Kini, sang ibu tidak perlu lagi berjalan kaki menempuh jarak yang jauh setiap hari. Sementara itu, bantuan modal usaha menjadi suntikan energi baru untuk mengembangkan varian kue, meningkatkan kualitas bahan, dan menjangkau lebih banyak pelanggan.
Tri Adhianto mengungkapkan bahwa program seperti ini akan terus digalakkan sebagai bagian dari upaya memberdayakan ekonomi warga, khususnya perempuan kepala keluarga. “Saya ingin masyarakat Bekasi, khususnya pelaku usaha mikro, bisa lebih berdaya dan mandiri,” ujar Tri.
Langkah ini pun menuai pujian dari berbagai pihak. Banyak yang berharap inisiatif serupa dapat menyasar lebih banyak warga, menjadikan bantuan bukan sekadar seremoni, tapi pijakan untuk kehidupan yang lebih baik. Dari sebuah sepeda dan sejumlah modal kecil, lahirlah optimisme yang besar.
Bekasi, dalam diamnya, terus bergerak bukan hanya untuk membangun kota, tetapi juga membangun harapan para warganya.
