Kota Bekasi – Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, melakukan kunjungan ke Yayasan Galuh di Kecamatan Rawalumbu, lembaga yang telah lama menangani rehabilitasi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Suasana hangat terlihat sejak kedatangannya, ketika Tri menyapa para warga binaan dengan penuh keakraban.
Kunjungan itu tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga menjadi bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap kelompok masyarakat yang sering terpinggirkan. Tri tampak berbincang dengan para tenaga pendamping, meninjau ruang perawatan, serta berinteraksi langsung dengan sejumlah pasien.
Dalam momen tersebut, Tri juga bernyanyi bersama salah satu warga binaan, menghadirkan suasana bahagia dan menumbuhkan semangat di antara para pasien. “Pemerintah harus memastikan kehadirannya di setiap kondisi masyarakat. Tidak boleh ada yang merasa ditinggalkan,” ujar Tri dengan nada tulus, Rabu (8/10/2025).
Tri menegaskan bahwa kehadiran pemerintah bukan hanya untuk pembangunan fisik, tetapi juga menyentuh aspek kemanusiaan. Menurutnya, perhatian terhadap kesehatan mental menjadi bagian penting dari visi Kota Bekasi yang inklusif dan berkeadilan sosial.
Ia juga memberikan apresiasi kepada Yayasan Galuh yang selama bertahun-tahun berdedikasi merawat ratusan pasien dengan penuh kesabaran. Lembaga ini diketahui menampung lebih dari 450 ODGJ dengan dukungan dokter, perawat, serta relawan yang bekerja tanpa lelah. “Upaya mereka luar biasa. Tidak mudah merawat pasien dengan kebutuhan khusus seperti ini,” kata Tri sambil berbincang dengan pengelola yayasan.
Salah satu kisah yang menarik perhatian adalah perjalanan penyembuhan Abdurrahman Hidayat, mantan pasien yang berhasil pulih setelah lima tahun menjalani terapi di yayasan tersebut. “ODGJ bukan hukuman seumur hidup. Kami bisa sembuh dan kembali diterima masyarakat,” tutur Abdurrahman penuh harapan.
Tri menanggapi kisah itu dengan pesan agar masyarakat mengubah pandangan terhadap gangguan mental. Ia menilai edukasi publik dan empati sosial menjadi langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif. “Cara pandang kita harus berubah. Pemerintah hadir untuk memastikan semua warga mendapatkan perlakuan setara,” tegasnya.
Tri juga berjanji memperluas kerja sama antara Pemkot Bekasi, lembaga sosial, serta dunia kesehatan dalam upaya peningkatan pelayanan bagi penyintas gangguan jiwa. Dukungan berupa program pendampingan dan pelatihan keterampilan juga akan terus ditingkatkan.
Kunjungan tersebut menjadi simbol komitmen nyata pemerintah dalam merangkul seluruh warganya, tanpa memandang kondisi fisik maupun mental. Melalui kerja bersama, Tri berharap semakin banyak penyintas yang pulih dan kembali berperan aktif di tengah masyarakat. “Setiap orang berhak hidup bermartabat. Pemerintah harus ada di setiap langkah mereka,” tutup Tri dengan penuh empati.