Pemerintah Kota Bekasi menanggapi sorotan mengenai tingginya biaya transportasi di wilayahnya dengan langkah konkret: memperkuat layanan angkutan umum. Dalam pernyataannya, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, menegaskan komitmen pemerintah untuk menghadirkan sistem transportasi yang lebih terjangkau dan efisien bagi masyarakat. Salah satunya melalui peningkatan armada dan layanan BISKITA Trans Bekasi Patriot serta Transum (Transportasi Umum Massal).
Tingginya biaya transportasi pribadi memang menjadi perhatian nasional. Bekasi tercatat sebagai daerah dengan pengeluaran transportasi tertinggi di Indonesia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Kondisi ini mendorong Pemkot Bekasi untuk segera menyiapkan solusi jangka panjang yang berpihak kepada warga. Khususnya kelompok menengah ke bawah yang paling terdampak biaya mobilitas harian.
Upaya Penguatan Transum
Salah satu langkah strategis yang saat ini sedang dilakukan adalah menambah unit kendaraan BISKITA. Armada ini merupakan angkutan umum modern yang digerakkan secara elektrik, nyaman, dan terintegrasi dengan kawasan-kawasan strategis di Kota Bekasi. Program ini tidak hanya mendorong penggunaan kendaraan publik, tetapi juga mendukung pengurangan emisi karbon, sesuai arah kebijakan pembangunan berkelanjutan.
Selain BISKITA, pemerintah juga terus memperluas cakupan Transum. Angkutan umum massal berbasis bus kecil yang menjangkau area permukiman, perkantoran, pusat perbelanjaan, hingga kawasan pendidikan. Saat ini, beberapa trayek TransUM telah melayani jalur strategis seperti Bekasi Timur “Pondok Gede dan Harapan Indah “Terminal Bekasi.
Menurut Tri, layanan TransUM memiliki potensi besar untuk menjadi solusi harian warga yang ingin beraktivitas tanpa bergantung pada kendaraan pribadi. Dalam waktu dekat, Pemkot juga akan menggandeng mitra swasta untuk mendukung perluasan jaringan, baik dari sisi pengelolaan maupun penambahan armada.
“Kami sedang menyusun rencana penambahan trayek dan armada agar layanan Transum dan BISKITA makin mudah diakses semua kalangan,” ujar Tri Adhianto. Ia juga mengajak masyarakat untuk beralih ke transportasi umum sebagai bentuk kontribusi dalam menciptakan kota yang lebih tertib, sehat, dan ramah lingkungan.
Langkah Pemkot Bekasi ini mendapatkan sambutan positif dari berbagai pihak, terutama kalangan penggiat transportasi publik. Dengan penguatan layanan transportasi umum, diharapkan pengeluaran warga untuk mobilitas bisa ditekan, sekaligus mendorong budaya baru: naik angkutan umum yang nyaman, aman, dan terintegrasi.