Seni dan Budaya

Makna Mendalam Baju Cele, Pakaian Adat Kampung Kranggan

Di Kota Bekasi, terdapat suatu daerah di mana warganya masih sangat menjunjung tinggi budaya dan adat leluhurnya. Daerah ini bernama Kampung Adat Kranggan yang berlokasi di Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna.

Salah satu budaya leluhur yang hingga saat ini masih diterapkan oleh warga Kampung Kranggan yaitu ritual Sedekah Bumi. Ritual ini memiliki beberapa keunikan seperti adanya penggunaan baju adat khas yang begitu unik. Lalu, apa itu ritual Sedekah Bumi dan seperti apa baju adat yang mereka kenakan? Temukan jawabannya di sini!

Mengenal Ritual Sedekah Bumi

Sumber: Travel.detik.com

Ritual Sedekah Bumi Ngarak Bule merupakan upacara adat yang dilakukan sebagai rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa. Dilakukan delapan tahun sekali, ritual ini dilaksanakan selama tiga hari tiga malam.

Ritual Sedekah Bumi biasanya dilengkapi dengan berbagai aktivitas seperti arak-arakan hingga makan dan doa bersama. Doa dipanjatkan kepada Yang Maha Kuasa sebagai rasa syukur mereka atas nikmat yang diberikan, serta hasil tanaman yang melimpah. Selain melalui doa, warga Kampung Adat Kranggan juga memakamkan kebo bule sebagai bentuk rasa syukur.

Menggunakan Pakaian Adat Baju Cele

Sumber: Bekasi.pojoksatu.id

Para warga Kampung Adat Kranggan biasanya menggunakan pakaian adat mereka dalam pelaksanaan ritual Sedekah Bumi.

Pakaian adat ini bernama Baju Cele yang memiliki motif kotak-kotak berwarna hitam putih. Penggunaan motif dan warna ini bukan tanpa alasan, melainkan memiliki makna yang mendalam.

Makna Motif dan Warna Baju Cele

Seorang tokoh adat di Kampung Kranggan, Anim Imanudin mengatakan bahwa warna putih memiliki makna kesucian, sedangkan hitam bermakna kedewasaan. Motif kotak-kotak sendiri memiliki arti bahwa di dunia ini pasti ada perbedaan yang saling berpasangan. Sebagai contoh, ada baik ada buruk, ada siang ada malam, ada pria ada wanita. Seperti yang kita ketahui, meski berbeda, namun keduanya saling berpasangan.

Jika diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, kedua elemen yang berbeda tersebut sejatinya saling memahami dan menghargai perbedaan yang ada. Hal ini sebagaimana kita hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari berbagai adat dan budaya, meski banyak perbedaan namun kita tetap hidup dalam kebersamaan.

Leave a Comment