
Sumber: klise.news
Banyak orang bertanya, mungkinkah Kota Bekasi bebas dari korupsi? Bagi Tri Adhianto, calon Wali Kota bekasi, jawabannya adalah ‘bisa!’. Dengan visi membangun Bekasi yang bersih, transparan, dan bebas korupsi, Tri berkomitmen untuk membawa perubahan besar yang berdampak positif pada kota Bekasi.
Fokus pada Transparansi Lewat E-Governance
Salah satu langkah nyata yang diusung Tri Adhianto adalah penerapan e-governance. Konsep ini akan mengintegrasikan sistem digital di berbagai layanan publik, sehingga setiap proses dan pengambilan keputusan bisa diakses secara terbuka oleh masyarakat. Dengan e-governance, bukan hanya pelayanan yang jadi lebih cepat dan efektif, tetapi juga mempersempit ruang gerak bagi praktik korupsi.
“Bekasi layak mendapatkan pemimpin yang bekerja dengan integritas,” kata Tri. Ia percaya bahwa transparansi adalah kunci utama dalam menutup celah korupsi.
Kerja Sama dengan Akademisi dan Praktisi Bisnis
Tri juga memiliki inisiatif untuk melibatkan universitas dan perguruan tinggi dalam membangun tata kelola pemerintahan yang adaptif, dan transparan. Melibatkan akademisi dan mahasiswa akan membantu menghadirkan perspektif baru dalam membangun sistem pemerintahan yang lebih baik. Selain itu, Tri berencana untuk menggandeng CEO dari berbagai perusahaan besar untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam manajemen yang profesional dan bersih. Menurutnya, pengalaman dari para CEO ini bisa diadaptasi untuk menciptakan birokrasi yang tidak hanya akuntabel tetapi juga efisien.
Melibatkan Masyarakat dalam Pengawasan Pemerintahan
Sadar bahwa pengawasan dari masyarakat sangat penting, Tri Adhianto akan mendorong peran aktif warga Bekasi dalam mengawasi jalannya pemerintahan. Untuk itu, ia berencana menyediakan sistem pelaporan aman melalui mekanisme whistleblower. Whistleblower berarti masyarakat dapat melaporkan setiap dugaan korupsi tanpa perlu takut akan risiko intimidasi atau ancaman. Sistem ini dirancang agar warga bisa merasa nyaman untuk berpartisipasi dalam menjaga integritas pemerintahan.
Pelatihan Etika dan Integritas bagi ASN
Tri juga tak melupakan aparatur sipil negara (ASN) di Kota Bekasi. Ia berencana memberikan pelatihan khusus tentang etika dan integritas bagi ASN. Dengan begitu, mereka diharapkan memiliki kesadaran yang tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka dengan penuh dedikasi dan kejujuran. Langkah ini diyakini dapat menciptakan aparatur pemerintahan yang bukan hanya kompeten, tetapi juga berkomitmen pada pelayanan masyarakat tanpa ada kepentingan pribadi atau kelompok.
Kota Bekasi yang Lebih Baik: Mimpi atau Kenyataan?
Tri Adhianto percaya bahwa perubahan positif bisa dimulai dari tindakan nyata. Dengan berbagai inisiatif yang berfokus pada transparansi, kolaborasi, dan pengawasan, ia optimis bahwa Kota Bekasi bisa keluar dari bayang-bayang korupsi. Mungkin inilah saatnya Bekasi memiliki pemimpin yang berkomitmen penuh pada integritas.
Jadi, menurut kamu, apakah Kota Bekasi bisa menjadi kota yang benar-benar bersih dari korupsi?
Baca juga: Relawan Gibran Rakabuming Raka Nyatakan Dukungan untuk Tri Adhianto-Harris Bobihoe