Proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) jalur East-West yang menghubungkan Tomang hingga Bekasi, yang sebelumnya ditandatangani oleh Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada 17 Februari 2023, akhirnya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu, 11 September 2024.
Dengan adanya MRT ini, warga Bekasi akan menikmati transportasi umum yang lebih mudah, nyaman, dan efisien ketika bepergian ke Jakarta. Proyek ini diperkirakan mampu mengangkut hingga 250 ribu penumpang setiap harinya, mengurangi kemacetan dan meningkatkan mobilitas antara Bekasi dan Jakarta.
Proyek Lintas Timur-Barat Fase 1
Pembangunan MRT dimulai dengan proyek Fase 1 lintas Timur-Barat sepanjang 24,5 km, yang menghubungkan Tomang hingga Medan Satria. Inisiatif pembangunan MRT ini pertama kali diusulkan oleh Pemerintah Kota Bekasi pada tahun 2021 kepada Kementerian Perhubungan dan terus mengalami perkembangan hingga terealisasi pada 2023.
“Kami bersama PJ Gubernur DKI dan Gubernur Jawa Barat telah menandatangani kesepakatan dengan pihak JICA untuk pembangunan MRT Jakarta-Bekasi, dengan tujuan mempermudah mobilitas dan mengurangi kemacetan,” ujar Tri Adhianto saat acara penandatanganan pada 17 Februari 2023.
Proses Pengajuan dan Pendanaan
Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Johan Budi Gunawan, mengungkapkan bahwa proyek MRT ini adalah hasil permohonan Pemkot Bekasi kepada pemerintah pusat sejak 2021, yang akhirnya bisa diwujudkan. Proyek ini juga didukung oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), yang mengalokasikan anggaran khusus untuk pembangunan MRT di Bekasi sepanjang 800 meter.
“Permohonan kami akhirnya diterima Kementerian Perhubungan dan Bappenas telah menyediakan anggaran sekitar Rp 1,5 triliun, dengan Rp 1,2 triliun untuk konstruksi dan Rp 282 miliar untuk pembebasan lahan,” jelas Johan pada Jumat, 13 September 2024.
Rencana Kedepan
Ke depan, proyek MRT East-West akan diperpanjang hingga Cikarang di Bekasi dan Balaraja di Banten. Johan juga menambahkan bahwa sosialisasi mengenai proyek ini akan segera dilakukan kepada masyarakat, terutama terkait pembebasan lahan yang direncanakan akan dimulai pada 2025.
Inilah salah satu bukti bahwa Tri Adhianto sangat concern dalam mengatasi isu kemacetan khususnya dalam melakukan inovasi di bidang Transportasi Perkotaan di Kota Bekasi