Tri Adhianto, Calon Wali Kota Bekasi nomor urut 3 berencana untuk membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya melalui program Gerakan Kota Bekasi Berkarya. Bersama pasangannya Abdul Harris Bobihoe, Tri akan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi untuk menciptakan SDM yang memiliki daya saing khususnya di dunia kerja.
Saat ini, Tri telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan dalam menyediakan lapangan pekerjaan untuk anak muda Kota Bekasi. Bersamaan dengan itu, Tri selaku pembina komunitas Ruang Keren tengah gencar mengadakan kelas dan pelatihan di berbagai bidang untuk masyarakat Kota Bekasi. Mulai dari kelas menjahit, kelas merangkai seserahan, kelas painting, kelas MC dan public speaking, hingga seminar tentang bisnis, karir, dan hukum telah diselenggarakan guna mengembangkan potensi masyarakat Kota Bekasi.
Tak hanya itu, Tri juga memiliki program Magang Bareng Mas Tri yang diperuntukkan bagi pelajar SMA/SMK, mahasiswa, hingga fresh graduate di Kota Bekasi. Dengan berfokus pada bidang media kreatif, program magang ini diharapkan akan menjadi batu loncatan bagi anak muda untuk memperoleh peluang kerja yang lebih baik di masa mendatang.
“Saat ini, menyediakan lapangan pekerjaan saja tidak cukup. Karena nyatanya, di luar sana ada banyak sekali lapangan pekerjaan yang terbuka, tapi di saat yang bersamaan, masih ada lebih banyak warga yang menganggur. Kenapa? Karena mereka tidak memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahan. Karenanya, di sini pasangan RIDHO berencana untuk mencetak SDM yang kompeten terlebih dahulu, harapannya, di manapun nantinya mereka berada, mereka bisa bersaing dengan sehat untuk mendapat pekerjaan terbaik,” tutur Tri Adhianto.
Ini merupakan siasat yang dilakukan oleh pasangan RIDHO sebagai tanggapan atas terus bertambahnya penduduk di Kota Bekasi. Saat ini, jumlah penduduk di Kota Bekasi mencapai 2.627.270 jiwa dan diprediksi akan meningkat menjadi 2.677.000 jiwa dengan perkiraan kepadatan penduduk mencapai 12.561 jiwa/km2 pada tahun 2030. Di mana pada tahun tersebut, Kota Bekasi akan didominasi oleh penduduk usia produktif yaitu 25-39 tahun.
Ketika kita berbicara tentang usia produktif, lapangan pekerjaan menjadi hal yang paling krusial yang harus diperhatikan oleh pemerintah. Di mana penduduk usia produktif dituntut untuk memiliki pekerjaan agar dapat berkontribusi dalam upaya membangun perekonomian daerah—termasuk Kota Bekasi. Namun sayangnya, yang terjadi saat ini, tingkat pengangguran di Kota Bekasi relatif masih tinggi, di mana pada tahun 2023 mencapai 7,9%.
Tri dan Harris selalu serius soal pemberdayaan masyarakat. Karenanya, mereka berharap nantinya bisa bekerja sama dengan lebih banyak perusahaan dan lembaga terkait untuk memberikan pelatihan dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kota Bekasi.
Baca juga: Industri Kreatif di Kota Bekasi Perlu Dibangun, Ini Strategi Tri Adhianto
(Ditulis oleh Marwah Wafa’ Azzahra Choirunnisa)